Adzan!!! Nasibmu….

Posted: Mei 11, 2010 in Uneg-Uneg

Allohu Akbar…Allohu Akbar …………..

Cepat merambat bersama tetesan embun pagi

Mengusik daging tipis bermotif sang pemimpi

Eeejjj……Juruspun  mulai beraksi

Secepat kilat bantal-bantal memijat lembut kulit manja itu

Sungguh mengherankan ……….

Dia Islam……

Dia berkopyah, berjenggot, apalagi  asar sujudnya menonjol membentuk segitiga   mata

Tapi Aneh….

Suara itu bagai musik bising tak karuan bas  tribelnya

Apa yang salah………….

Suaranyakah ……………..

Orang yang  melantunkankah…………

Arti kata-kata itukah…………

Atau….., ada yang perlu dioprasi……………???? terusane mas

BERSAHABAT DENGAN KESUNYIAN

Posted: Mei 6, 2010 in Uneg-Uneg

Malam yang sunyi rasanya Terpecah dengan datangnya para teman-temanku, tidak tau darimana mereka, Santoso, Qomar, Hasan, menghampiriku “Hai…..Makhlu….(nama sebutan atau laqop dari teman-teman yang aku peroleh) lagi ngapain? Jangan terlarut dalam kesedihan?” mereka berusaha menghiburku, seakan-akan tahu apa yang sedang aku alami, namun dengan kegaduhan teman-teman bersenda gurau tidak bisa memecah kesunyian didalam hatiku walaupun mulutku ikut tertawa, hanya menghormati teman-temanku yang ingin menghibur aku

Malam mulai menghembuskan hawa dinginnya, satu persatu temanku berpamitan pulang, dalam kesendirian, aku berfikir apa saja yang harus kepersiapkan besok buat sekolah adiku yang masih berada di bangku RA dan keperluan sekolahku juga, sambil menengok adikku yang sudah terlelap karena capek seharian bermain

Mentari pagi menjemputku untuk beraktifitas.  Kewajiban yang tidak bisa aku tinggalkan, menyiapkan segala kebutuhan adikku untuk sekolah, dari membangunkan pagi-pagi sampai menyuapi, untuk bersiap-siap agar aku tidak terlambat pergi ke sekolah, padahal masuk sekolahnya agak siang dariku dan dia selalu yang awal dari teman-temannya bahkan dari gurunya juga lanjutane pek

DASAR!!!

Posted: Mei 5, 2010 in Uneg-Uneg

He . . .
Itu enak . . .
Mengapa kau tunjukkan aku makanan penuh belatung dan berbau busuk? DASAR!!!

He . . .
Itu busuk. . .
Mengapa kau larang aku menikmati harum kasturi? DASAR!!! lanjutane pren

  1. A. Pendahuluan

Dalam kehidupan bermu’amalah, Islam telah memberikan garis kebijaksanaan perekonomian yang jelas. Transaksi bisnis atau perdagangan merupakan hal yang sangat diperhatikan dan dimuliakan oleh Islam, baik yang dilakukan oleh individu maupun kelompok.

Ditengah kelesuan dan keterpurukan ekonomi nasional, datanglah sebuah sistem bisnis yang banyak menjanjikan dan keberhasilan serta menawarkan kekayaan dalam waktu singkat. Sistem ini kemudian dikenal dengan istilah Multi Level Marketing (MLM) atau Networking Marketing.

Sistem Multi Level Marketing (MLM) ini memangkas jalur distribusi dalam penjualan konvensional karena tidak melibatkan distributor atau agen tunggal dan grosir atau sub agen, tetapi langsung mendistribusikan produk kepada distributor independen yang bertugas sebagai pengecer atau penjual langsung kepada konsumen. Dengan cara tersebut, biaya pemasaran dan distribusi (transportasi, sewa gudang, gaji dan komisi tenaga penjualan dan lain-lain) dapat dialihkan kepada distributor independen dengan suatu sistem berjenjang yang umumnya disesuaikan dengan pencapaian terget penjualan atau omzet distributor yang bersangkutan.[1]

Dalam al-‘Aqâid al-Fiqhiyah dijelaskan bahwa: lanjutane pren

A. PENDAHULUAN

Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia dari masa kemasa selalu dihadapkan pada berbagai persoalan, baik itu persoalan ekonomi, social, politik ataupun budaya. Persoalan yang ada tidak akan pernah habis mengingat munculnya solusi akan diikuti oleh munculnya persoalan baru.

Berbicara ekonomi pada prinsipnya merupakan pembicaraan yang melibatkan kepentingan semua manusia. Tidak mengherankan kalau kemudian banyak yang menempatkan ekonomi sebagai pokok pembahasan. Manusia dituntut untuk mampu melakukan usaha eksploratif tiada henti dalam mencari solusi atas persoalan-persoalan ekonomi.

Sebagai satu sistem kehidupan komprehenssif, Islam dipercaya oleh pemeluknya sebagai ajaran yang secara umum mengarahkan manusia untuk memperoleh dua dimensi kebahagiaan, yaitu dunia dan akhirat. Dismping memuat aturan tentang persoalan teologi, aqidah, ibadah, Islam juga memberikan rambu-rambu tentang persoalan ekonomi, baik secara implisit maupun eksplisit. lanjutane pren